Struktur paru paru
Struktur Paru-paru sangatlah rumit karena paru-paru terdiri dari bermacam-macam bagian. Paru-paru itu sendiri hanya terbagi dua, yaitu paru-paru kanan dan kiri. Sedangkan bagian-bagian yang terdapat pada paru-paru kanan dan kiri sangatlah banyak dan terbagi-bagi.
Apabila manusia bernafas, maka struktur paru-paru yang akan dilalui oleh udara yang kita nafas adalah sebagai berikut:
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
e. Paru-paru (Pulmo)
Struktur Paru-paru sangatlah berbeda dengan rongga hidung dan tenggorokan. Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter kurang lebih 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.
Struktur paru paru
Diposting oleh
Yudit Indra Pranata
|
Read User's Comments(0)
Anatomi Paru - Paru
Diposting oleh
Yudit Indra Pranata
|
Anatomi paru paru
Anatomi Paru-paru adalah struktur atau
bagian-bagian dari paru-paru. Paru-paru itu sendiri sangat penting bagi
tubuh manusia, sebab salah satu fungsi paru-paru adalah memasukkan
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida ketika tubuh menghirup udara.
Paru-paru
merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung-gelembung (gelembung hawa = alveoli). Gelembung-gelebung
alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan dan endotel. Jika
dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90 m2 pada lapisan inilah
terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan
dari darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000
buah yang terdapat pada paru-paru kiri dan kanan.
Paru-paru sendiri dibagi menjadi dua, yakni :
Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru),
Lobus pulmo dekstra superior,
Lobus medial
Lobus inferior
Tiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo
sinister lobus superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri atas
belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.
Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu :
5 buah segment pada lobus superior dan,
5 buah segment pada inferior
Paru-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :
5 buah segment pada lobus inferior
2 buah segment pada lobus medialis
3 buah segment pada lobus inferior
Tiap-tiap segment ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang
bernama lobulus. Diantara lobulus yang satu dengan yang lainnya dibatasi
oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh-pembuluh darah getah bening dan
saraf-saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di
dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang banyak sekali,
cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus
berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.
Letak Anatomi Paru-paru
Paru-paru terletak pada rongga dada, datarannya menghadap ke tengah
rongga dada/kavum mediastinum. Pada bagian tengah itu terdapat tampuk
paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru
dibungkus oeh selaput selaput yang bernama pleura.
Pleura dibagi menjadi dua :
Pleura viseral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru.
Pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dinding dada.
Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum
pleura. Pada keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga
paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan
(eksudat) yang berguna unuk meminyaki permukaannya (pleura),
menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada dimana sewaktu
bernafas bergerak.
Demikianlah Anatomi Paru-paru yang lumayan rumit.
Dengan mengetahui Anatomi Paru-paru diharapkan kita bisa mengetahui
masalah-masalah kesehatan yang sering menimpa paru-paru.
Penjelasan dan cara kerja paru paru
Diposting oleh
Yudit Indra Pranata
|
1. penjelasan dan cara kerja paru paru
Paru
- paru adalah salah satu organ pernafasan manusia. Paru - Paru terletak
di rongga dada dan diatas diafragma, dilindungi oleh tulang dada dan
tulang rusuk. Paru - paru berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara
melalui proses pernafasan. Bila dijelaskan secara singkat, cara kerja
paru - paru adalah bila kedua paru - paru mengembang, maka itu berarti
oksigen masuk ke paru - paru dan bila kedua paru - paru mengempis, maka
itu berarti karbondiaoksida keluar dari paru - paru.
Cara kerja
paru - paru manusia sangat berhubungan erat dengan hidung, laring,
Trakea, serta bronkus. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai
organ-organ pernafasan tersebut:
* Hidung ---> merupakan saluran
pernafasan paling awal dan terletak paling atas. terdapat 2 rongga pada
hidung manusia yang dipisahkan oleh otot yang berfungsi sebagai sekat
* Laring ---> tersusun atas tulang rawan dan terdapat selaput suara yang akan bergetar saat kita mengeluarkan suara
*
Trakea ---> memiliki saluran bercabang dua yang disebut bronkus dan
berhubungan langsung dengan paru - paru. Dilapisi oleh selaput lendir
dan sel - sel yang bersilia yang berfungs untuk menahan debu masuk
bersama udara supaya tidak terus masuk ke paru - paru
* Bronkus
---> menghubungkan trakea dengan paru - paru. Paru - paru kanan dan
kiri masing - masing memiliki satu bronkus. Bronkus memiliki cabang yang
disebut bronkiolus dan terdapat di dalam paru-paru
Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara kerja paru - paru manusia:
- Jika Oksigen sudah sampai pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalam saluran paru - paru.
- Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler - kapiler
arteri dengan cara difusi. Kapiler - kapiler ini terdapat pada alveolus
yang merupakan cabang dari Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi
pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.
- Oksigen diikat oleh
hemoglobindalam sel - sel darah merah (eritrosit), lalu diedarkan ke
seluruh sel - sel tubuh yang nantinya akan digunakan oleh mitokondoria
alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa - ATP
(Adenosin Tripospat)
Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena
untuk dibawa ke alveolus dan akan dikeluarkan di alveolus melalui proses
respirasi.
PENYAKIT BRONKITIS
Diposting oleh
Yudit Indra Pranata
|
BRONKITIS
DEFINISI
Bronkitis (Bronchitis;
Inflammation – bronchi) adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke
paru-paru).
Penyakit bronchitis
biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada
penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronchitis bisa bersifat serius.
PENYEBAB
Penyebab Bronkitis
infeksiosa adalah virus, bakteri dan terutama organism yang menyerupai bakteri
(Mycoplasma pneumonia dan Chlamydia).
Serangan bronkitis
berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran
pernafasan menahun.
Infeksi berulang bisa
merupakan akibat dari :
·
Sinusitis kronis
·
Bronkiektasis
·
Alergi
·
Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Bronkitis iriatif bisa
disebabkan oleh:
·
Berbagai jenis debu
·
Asap dari asam kuat, ammonia,
beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin.
·
Polusi udara yang menyebabkan iritasi
ozon dan nitrogen dioksida
·
Tembakau dan rokok lainnya
GEJALA
Gejala bronkitis berupa
:
·
batuk berdahak (dahaknya bisa
berwarna kemerahan)
·
sesak nafas ketika melakukan olahraga
atau aktivitas ringan
·
sering menderita infeksi pernapasan
(misalnya flu)
·
bengek
·
lelah
·
pembengkakan pergelangan kaki, kaki
dan tungkai kiri dan kanan
·
wajah, telapak tangan atau selaput
lendir yang berwarna kemerahan
·
pipi tampak kemerahan
·
sakit kepala
·
gangguan penglihatan
Bronkitis infeksiosa
seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah,
menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
Batuk biasanya
merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi
1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning.
Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat,
setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi
selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak nafas terjadi
jika saluran udara tersumbat.
Seringkali ditemukan
bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk.
Bisa terjadi pneumonia.
DIAGNOSA
Diagnosis bronkitis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir. Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.
Diagnosis bronkitis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir. Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.
Pemeriksaan lainnya
yang biasa dilakukan :
·
tes fungsi paru – paru
·
gas darah arteri
·
rontgen dada.
PENGOBATAN
1. Pengobatan bronkitis dilakukan untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak
badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan Aspirin atau asetaminofan; kepada
anak – anak sebaiknya hanya diberikan asetaminofen.
Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
2. Antibiotic dieberikan kepada
penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adala infeksi bakteri
(dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita
yang sebelumnya memiliki penyakit paru – paru.
Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim – sulfametoksazol, tetracycline atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumonia.
Kepada penderita anak – anak diberikan amoxicillin.
Jika penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik.
Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim – sulfametoksazol, tetracycline atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumonia.
Kepada penderita anak – anak diberikan amoxicillin.
Jika penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik.
3. Jika gejalanya menetap atau
berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan pemeriksaan biakan
dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian
antibiotik. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat memebantu melindungi anda dari
flu yang pada gilirannya, dapat mengurangi risiko bronkitis.
4. Tanyakan kepada dokter tentang pneumonia shot. Jika usia anda lebih dari
60 tahun atau anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit jantung
dan paru – paru perlu ditimbangkan melakukan shot bronkitis. Selain itu,
dikenal sebagai Vaksin Prevnar dapat membantu melindungi anak – anak terhadap
pneumonia. Kami menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2 tahun dan untuk
anak usia 3 hingga 5 tahun yang berada pada risiko tertentu penyakit
pneumokokus, seperti mereka yang memiliki kekeurangan system kekebalan tubuh,
asma, penyakit jantung atau anemia sel sabit. Efek samping dari vaksin
pneumokokus biasanya kecil ringan termasuk rasa nyeri atau bengkak di tempat
suntikan. Jika anda memiliki radang paru – paru atau lebih lima tahun yang lalu
menjalankan shot, dokter anda dapat merekomendasikan bahwa anda mendapatkan
satu lagi.
5. Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan secara teratur. Untuk
mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan
membiasakan menggunakan sanitizer tangan. Dan jangan menggosok hidung atau mata
anda.
6. Ketika praktek, memakai masker. Jika anda harus menghabiskan banyak waktu
sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik untuk memakai masker
menutupi mulut dan hidung untuk mengurangi risiko infeksi.
OBAT – OBATAN
TERKAIT PENYAKIT INI :
AMOXYCILLIN SYRUP 125 MG
BACTOPRIM COMBI TABLET
BACTRIZOL ADULT TABLET
CLAXY KAPLET
COTRIM FORTE CAPLET
COTRIMOKSAZOLE TABLET ANAK
ERYSANBE CHEWABLE TABLET 200 MG
ERYTHROCIN EES TABLET 500 MG
FAMEPRIM FORTE CAPLET
GITRI TABLET
HEXAPRIM FORTE CAPLET
IKAPRIM FORTE TABLET
IKAPRIM TABLET
INTERMOXIL FORTE SYRUP
INTERMOXIL SYRUP
KEMOCID TABLET
KEMOTRIM TABLET
LAPIKOT FORTE CAPLET
LEVORES TABLET 50 MG
MEDITRIM TABLET
MEPROTRIN TABLET
MOXALAS CAPLET
NUFAPRIM TABLET
OTTOPRIM TABLET
PHAROTHROCIN DRY SYRUP
PRIMADEX TABLET
PRIMAZOLE FORTE CAPSUL
PRIMSULFON PEDIATRIC TABLET
SANPRIMA TABLET
SEPTRIN FORTE TABLET
SPECTREM TABLET
SULTRIMMIX PEDIATRIC TABLET
SULTRIMMIX TABLET
SYSTEM SUSPENSI
TEMASUD TABLET
TRIMEZOL FORTE TABLET
TRIMOXSUL TABLET
TRIXZOL TABLET
ULFAPRIM SUSPENSI
WIATRIM CAPLET
XEPAPRIM TABLET
ZELAVEL INFUS
ZULTROP
PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC)
Diposting oleh
Yudit Indra Pranata
|
TUBERKULOSIS (TBC)
Penyakit
TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat
menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan
miskin serta dimana saa. Di Indonesia khususnya, penyakit ini terus berkembang
setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya
140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki Negara terbesar ketiga
didunia dalam masalah penyakit TBC ini.
·
Penyebab
Penyakit TUBERKULOSIS (TBC)
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri
Mikrobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan
asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini
pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24
Maret 1882, untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama
baksil Koch. Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai
Koch Pulmonum (KP).
·
Cara Penularan Penyakit TBC
Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikrobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan/ dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk,
dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa
yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga
berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh
rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalamu penyebaran melalui pembuluh
darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh
yang lain seperti otak, ginja saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan
lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru.
Masuknya Mikrobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada
paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk
bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha
menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan
parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti
yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.
Seseorang dengan kondisi daya tahan
tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini akan tetap dormant sepanjang
hidupnya. Lain hal pada orang yang memeiliki system kekebalan tubuh rendah atau
kuran, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah
banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruang
didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber memproduksi
sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum dan
didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan
positif terinfeksi TBC.
Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan
memburuknya kondisi social ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat
tinggal dan adanya epidemi dari infksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat
pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensa dan jumlah
kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.
·
Gejala Penyakit TBC
Gejala
penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala
khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnose TBC adalah disebabkan
gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada
kasus-kasus baru.
1. Gejala umum (Sistemik)
- Demam tidak terlalu tinggi yang
berlangsung lama, biasanya dirasakan mlam hari disertai keringat malam. Kadang
– kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
2. Gejala Khusus (Khas)
- Tergantung dari organ tubuh mana yang
terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke
paru-paru) akibat penekan kelenjat getah bening yang membesar, akan menimbulkan
suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang
pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya,
pada muara ini akan keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada penderita usia anak-anak apabila
tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya
kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak
dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberculin positif. Pada
anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru
dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan
serologi/darah.
·
Penegakan
Diagnosis pada TBC
Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka
ada beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untk memberikan diagnosa yang
tepat antara lain :
-
Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
- Pemeriksaan fisik secara langsung.
Pemeriksaan laboratorium (darah,dahak, cairan otak).
- Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
- Rontgen dada (thorax photo).
- dan Uji tuberculin.
·
Pengobatan
Penyakit TBC
Pengobatan bagi penderita TBC akan menjalani proses yang cukup lama,
yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC
dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkomsumsi obat
– obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi
yang cukup baik.
Selama proses pengobata, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik
maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum,
urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obatn yang umumnya
diberikan adalah Isoniazid dan Rifampin sebagai pengobatan dasar bagi
penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat
tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti Pyrazinamide dan Streptomycin sulfate atau Ethambutol
HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal ‘Triple Drug’.
PENYAKIT ASMA
Diposting oleh
Yudit Indra Pranata
|
ASMA
Gejala Penyakit Asma
Frekuensi
dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas
dari gejala dan hanya mengalami serangan – serangan sesak nafas yang singkat
dan ringan, yang terjadi sewaktu – waktu.
Penderita
lainnya hamper selalu mengalami batuk dann mengi (bengek) serta mengalami
serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olahraga atau setelah
terpapar oleh allergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga
menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu
serangan asma dapat terjjadi secara tiba –tiba ditandai dengan nafas yang
berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama
terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Dilain waktu, suatu serangan
asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin
memburuk.
Yang
pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk
atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau
bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal
pada anak – anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering
dimalam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu – satunya
gejala. Selama serangan asma, sesak nefas bisa menjadi semakin berat, sehingga
timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.
Pada
serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena
sesaknya sangat hebat. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya
penderita akan smebuh sempurna.
Kebingungan,
letargi (keadaan kesadaran yang
menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan
sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa
persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan
pengobatan.
Kadang
beberapa alveoli (kantong udara di
paru – paru) bisa pecah dan menyebabkam udara terkumpul didalam rongga pleura
atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan
memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Diagnosa Penyakit Asma
Diagnosis
ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa
dilakukan pemeriksaan spirometri
berulang. Spriometri juga digunakan
untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Menentukan
faktor pemicu asma seingkali tidak mudah. Tes
kulit alergi bisa membantu menentukan allergen yang memicu timblnya gejala
asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk
mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial
challenge test.
Saat anda
mendatangi dokter anda untuk konsultasi, doketer anda akan menanyakan mengenai
riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga
anda yang menderita asma?
Pertanyaan
ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru anda atau
test pernafasan untuk meyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka memberikan
resep/obat – obatan dan terapi kepada anda.
Test fungsi
saluran pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil
pemeriksaan rontgen paru dapat
memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan
indikasi asma.
PNEUMONIA (PARU-PARU BASAH) DAN TIPS MENGATASINYA
Diposting oleh
Yudit Indra Pranata
|
Pneumonia
yang kerap disebut paru-paru basah termasuk jenis penyakit berbahaya. Perkuat
tubuh dengan gizi seimbang dan menjaga lingkungan adalah terbaik
menghindarinya. Semua paru-paru selalu basah karena dibasahi oleh darah. Sesuai
fungsinya, paru-paru adalah tempat pertukaran O2 dengan CO2 oleh hemoglobin
yang berada dalam sel-sel darah merah. Oleh karena itu wajar kalau paru-paru
selalu basah, dan tidak pernah ada paru-paru kering, kecuali tentunya orang
mati.
Dalam dunia
kedokteran, tidak dikenal istilah paru-paru basah. Yang ada pneumonia, yaitu
infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Kantong-kantong udara dalam paru
(alveoli) dipenuhi nanah dan cairan, sehingga kemampuan menyerap oksigen
berkurang. Penyakit ini disebabkan oleh sekitar 30 macam sumber infeksi.
Namun , penyebab utamanya adalah bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai
senyawa kimia, dan partikel. Meski kasus pneumonia akibat bakteri tidak terlalu
banyak, jenis ini cenderung menimbulkan infeksi lebih berat daripada yang
disebabkan oleh nonbakteri. Virus sinsitial pernapasan (respiratory syncitial
virus atau RSV), painfluenzae, influenza, dan adenovirus merupakan yang palig
kerap menyebabkan pneumonia. Penyakit Paru-paru basah atau Radang paru atau
pneumonia bersifat akut dan kalau dibiarkan bias berakibat fatal. Penyakit
pneumonia dapat juga terjadi karena aspirasi kandungan lambung, air atau
iritasi yang lain.
Umumnya infeksi
virus saluran pernapasan bawah berlangsung selama musim dingin atau hujan. Dan
RSV yang paling umum menjadi penyebab pneumonia, terutama pada bayi. Pneumonia
muncul karena kuman penyakit terhirup hidung dan mulut. Bila lingkungan di
sekitar ada orang atau anak yang terinfeksi, resiko tertular sangat besar,
apalagi bila daya tahan tubuh sedang tidak baik. Gara-gara nanah dan cairan
memenuhi paru-paru, oksigen di sel-sel tubuh pun berkurang dan tidak bias
bekerja. Akibatnya, selain penyebaran infeksi ke seuruh tubuh, penderita bias
meninggal.
Gejala yang sering timbul pada penyakit pneumonia
yaitu
Batuk yang
mula-mula kering dan sakit, tetapi kemudian menghasilkan sputum (dahak) tebal
yang bercampur dengan darah. Diagnosis radang paru selain dari tanda dan gejala
juga bisa melalui gambaran foto toraks dengan terlihatnya gambaran radang di
paru selain itu dari pemeriksaan dahak ditemukan adanya kuman. Penatalaksanaan
untuk radang paru atau paru-paru basah tergantung dari macam penyebab dan
karena umumnya disebabkan oleh bakteri maka diberikan antibiotic yang sesuai
dengan kuman penyebab. Pada anak usia di bawah 2 bulan, pneumonia berat
ditandai kerapnya frekuensi bernapas. Bisa 60 kali permenit atau lbih tarikan
napas, dengan penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam.
Gejala lain adalah penurunan Berat badan, Sering demam, Sesak atau
Berkeringat, Nafsu makan menurun, Sering sesak napas, Nyeri dada. Gejala pneumonia juga bisa ditandai dengan
adanya radang tenggorokan (laringitis), akibatnya suara berubah serak
karena disekitar pita suara banyak terdapat lender. Lewat pemeriksaan rontgen
dada, bisa diketahui ada masalah di paru. Tanda klinis yang bisa ditemui
biasanya flek pada paru. Namun, tanda klinis ini tidak mencukupi sebab
tuberculosis pun ditandai oleh flek ini karena itu, pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan darah, dahak, serta gejala sangat penting untuk menentukan
flek ini pertanda TBC atau pneumonia.
Perlu Mengatur POLA MAKAN
Pengobatan awal untuk pneumonia biasanya berupa
antibiotika. Bila penyebabnya bakteri, mikroplasma, dan rickettsia, biasanya
antibiotika ini cukup manjur. Untuk pneumonia akibat virus, sampai saat ini
belum ada panduan khusus, meski beberapa obat antivirus telah digunakan. Selain
antibiotika, pasien juga akan mendapat terapi tambahan berupa pengaturan makan
dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah. Istirahat panjang
diperlukan untuk mengembalikan kondisi tubuh.
Langkah – langkah untuk Mencegahnya
Jenis dan parahnya penyakit ini disebebkan oleh
beberapa factor, termasuk usia, jenis kelamin, musim, dan kepadatan penduduk.
Pada anak, infeksi lebih sering menegenai laki-laki disbanding anak perempuan.
Puncak serangan infeksi antara usia 2 dan 3 tahun dan sesudahnya akan menurung
sedikit demi sedikit. Beberapa kasus pneumonia tidak disbabkan infeksi
mikroorganisme. Bisa juga akibat asprasi makanan atau asam lambung, benda
asing, hidrokarbon, bahan lipoid, reaksi hipersensitivitas dari saluran napas,
akibat obat, radiasi, serta kondisi lingkungan.
Agar Terhindar dari Pneumonia perlu
beberapa langkah strategis seperti:
·
Menjaga
kebersihan lingkungan tempat tinggal.
·
Mengusahakan
sirkulasi udara yang baik.
·
Hindari
rokok dan
penderita batuk.
·
Makanlah
dengan gizi seimbang,
·
Lakukan
imunisasi, terutama untuk anak. Vaksin Hb sudah banyak dipakai untuk menangkal
pneumonia, selain meningitis. Vaksin ini untuk menangkal serangan bakteri
Haemophyllus influenza tipe B yang bisa menyebabkan kedua jenis penyakit itu.
Langganan:
Postingan (Atom)