Tugas Mata Kulia Konsep E - Bisnis. Diberdayakan oleh Blogger.

Laman

RSS

Struktur paru paru

Struktur paru paru Struktur Paru-paru sangatlah rumit karena paru-paru terdiri dari bermacam-macam bagian. Paru-paru itu sendiri hanya terbagi dua, yaitu paru-paru kanan dan kiri. Sedangkan bagian-bagian yang terdapat pada paru-paru kanan dan kiri sangatlah banyak dan terbagi-bagi. Apabila manusia bernafas, maka struktur paru-paru yang akan dilalui oleh udara yang kita nafas adalah sebagai berikut: a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis) Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. b. Faring (Tenggorokan) Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. c. Tenggorokan (Trakea) Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki) Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. e. Paru-paru (Pulmo) Struktur Paru-paru sangatlah berbeda dengan rongga hidung dan tenggorokan. Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain. Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas. Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter kurang lebih 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus. Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus). Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Anatomi Paru - Paru

Anatomi paru paru
Anatomi Paru-paru adalah struktur atau bagian-bagian dari paru-paru. Paru-paru itu sendiri sangat penting bagi tubuh manusia, sebab salah satu fungsi paru-paru adalah memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida ketika tubuh menghirup udara.
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung-gelembung (gelembung hawa = alveoli). Gelembung-gelebung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan dan endotel. Jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90 m2 pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah yang terdapat pada paru-paru kiri dan kanan.
Paru-paru sendiri dibagi menjadi dua, yakni :
Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru),
Lobus pulmo dekstra superior,
Lobus medial
Lobus inferior
Tiap lobus tersusun oleh lobulus. Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo sinister lobus superior dan lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil bernama segment.
Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu :
5 buah segment pada lobus superior dan,
5 buah segment pada inferior
Paru-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :
5 buah segment pada lobus inferior
2 buah segment pada lobus medialis
3 buah segment pada lobus inferior
Tiap-tiap segment ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh-pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.
Letak Anatomi Paru-paru
Paru-paru terletak pada rongga dada, datarannya menghadap ke tengah rongga dada/kavum mediastinum. Pada bagian tengah itu terdapat tampuk paru-paru atau hilus. Pada mediastinum depan terletak jantung. Paru-paru dibungkus oeh selaput selaput yang bernama pleura.
Pleura dibagi menjadi dua :
Pleura viseral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru.
Pleura parietal, yaitu selaput paru yang melapisi bagian dalam dinding dada.
Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna unuk meminyaki permukaannya (pleura), menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada dimana sewaktu bernafas bergerak.
Demikianlah Anatomi Paru-paru yang lumayan rumit. Dengan mengetahui Anatomi Paru-paru diharapkan kita bisa mengetahui masalah-masalah kesehatan yang sering menimpa paru-paru.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penjelasan dan cara kerja paru paru

1. penjelasan dan cara kerja paru paru
Paru - paru adalah salah satu organ pernafasan manusia. Paru - Paru terletak di rongga dada dan diatas diafragma, dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Paru - paru  berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara melalui proses pernafasan. Bila dijelaskan secara singkat, cara kerja paru - paru adalah bila kedua paru - paru mengembang, maka itu berarti oksigen masuk ke paru - paru dan bila kedua paru - paru mengempis, maka itu berarti karbondiaoksida keluar dari paru - paru.

Cara kerja paru - paru manusia sangat berhubungan erat dengan hidung, laring, Trakea, serta bronkus. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai organ-organ pernafasan tersebut:
* Hidung ---> merupakan saluran pernafasan paling awal dan terletak paling atas. terdapat 2 rongga pada hidung manusia yang dipisahkan oleh otot yang berfungsi sebagai sekat
* Laring ---> tersusun atas tulang rawan dan terdapat selaput suara yang akan bergetar saat kita mengeluarkan suara
* Trakea ---> memiliki saluran bercabang dua yang disebut bronkus dan berhubungan langsung dengan paru - paru. Dilapisi oleh selaput lendir dan sel - sel yang bersilia yang berfungs untuk menahan debu masuk bersama udara supaya tidak terus masuk ke paru - paru
* Bronkus ---> menghubungkan trakea dengan paru - paru. Paru - paru kanan dan kiri masing - masing memiliki satu bronkus. Bronkus memiliki cabang yang disebut bronkiolus dan terdapat di dalam paru-paru

Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara kerja paru - paru manusia:
- Jika Oksigen sudah sampai pada bronkus, maka oksigen siap untuk masuk ke dalam saluran paru - paru.
- Oksigen akan berdifusi lewat pembuluh darah berupa kapiler - kapiler arteri dengan cara difusi. Kapiler - kapiler ini terdapat pada alveolus yang merupakan cabang dari Bronkiolus. Pada alveolus ini akan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida.
- Oksigen diikat oleh hemoglobindalam sel - sel darah merah (eritrosit), lalu diedarkan ke seluruh sel - sel tubuh  yang nantinya akan digunakan oleh mitokondoria alam respirasi tingkat seluler untuk menghasilkan energi berupa - ATP (Adenosin Tripospat)
Karbondioksida akan dibawa oleh kapiler vena untuk dibawa ke alveolus dan akan dikeluarkan di alveolus melalui proses respirasi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENYAKIT BRONKITIS


BRONKITIS
DEFINISI
Bronkitis (Bronchitis; Inflammation – bronchi) adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit bronchitis biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronchitis bisa bersifat serius.

PENYEBAB
Penyebab Bronkitis infeksiosa adalah virus, bakteri dan terutama organism yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumonia dan Chlamydia).
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernafasan menahun.
Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari :
·        Sinusitis kronis
·        Bronkiektasis
·        Alergi
·        Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
Bronkitis iriatif bisa disebabkan oleh:
·        Berbagai jenis debu
·        Asap dari asam kuat, ammonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin.
·        Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida
·        Tembakau dan rokok lainnya

GEJALA
Gejala bronkitis berupa :
·        batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)
·        sesak nafas ketika melakukan olahraga atau aktivitas ringan
·        sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
·        bengek
·        lelah
·        pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
·        wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
·        pipi tampak kemerahan
·        sakit kepala
·        gangguan penglihatan
Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan gejala seperti pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau.
Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
Sesak nafas terjadi jika saluran udara tersumbat.
Seringkali ditemukan bunyi nafas mengi, terutama setelah batuk.
Bisa terjadi pneumonia.
DIAGNOSA
Diagnosis bronkitis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir. Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan :
·        tes fungsi paru – paru
·        gas darah arteri
·        rontgen dada.
PENGOBATAN
1.     Pengobatan bronkitis dilakukan untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan, kepada penderita dewasa bisa diberikan Aspirin atau asetaminofan; kepada anak – anak sebaiknya hanya diberikan asetaminofen.
Dianjurkan untuk beristirahat dan minum banyak cairan.
2.      Antibiotic dieberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adala infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paru – paru.
Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprim – sulfametoksazol, tetracycline atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah Mycoplasma pneumonia.
Kepada penderita anak – anak diberikan amoxicillin.
Jika penyebabnya virus, tidak diberikan antibiotik.
3.      Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat, maka dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat memebantu melindungi anda dari flu yang pada gilirannya, dapat mengurangi risiko bronkitis.
4.     Tanyakan kepada dokter tentang pneumonia shot. Jika usia anda lebih dari 60 tahun atau anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit jantung dan paru – paru perlu ditimbangkan melakukan shot bronkitis. Selain itu, dikenal sebagai Vaksin Prevnar dapat membantu melindungi anak – anak terhadap pneumonia. Kami menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anak usia 3 hingga 5 tahun yang berada pada risiko tertentu penyakit pneumokokus, seperti mereka yang memiliki kekeurangan system kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau anemia sel sabit. Efek samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil ringan termasuk rasa nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Jika anda memiliki radang paru – paru atau lebih lima tahun yang lalu menjalankan shot, dokter anda dapat merekomendasikan bahwa anda mendapatkan satu lagi.
5.     Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan secara teratur. Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan membiasakan menggunakan sanitizer tangan. Dan jangan menggosok hidung atau mata anda.
6.     Ketika praktek, memakai masker. Jika anda harus menghabiskan banyak waktu sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik untuk memakai masker menutupi mulut dan hidung untuk mengurangi risiko infeksi.

OBAT – OBATAN TERKAIT PENYAKIT INI :
AMOXYCILLIN SYRUP 125 MG
BACTOPRIM COMBI TABLET
BACTRIZOL ADULT TABLET
CLAXY KAPLET
COTRIM FORTE CAPLET
COTRIMOKSAZOLE TABLET ANAK
ERYSANBE CHEWABLE TABLET 200 MG
ERYTHROCIN EES TABLET 500 MG
FAMEPRIM FORTE CAPLET
GITRI TABLET
HEXAPRIM FORTE CAPLET
IKAPRIM FORTE TABLET
IKAPRIM TABLET
INTERMOXIL FORTE SYRUP
INTERMOXIL SYRUP
KEMOCID TABLET
KEMOTRIM TABLET
LAPIKOT FORTE CAPLET
LEVORES TABLET 50 MG
MEDITRIM TABLET
MEPROTRIN TABLET
MOXALAS CAPLET
NUFAPRIM TABLET
OTTOPRIM TABLET
PHAROTHROCIN DRY SYRUP
PRIMADEX TABLET
PRIMAZOLE FORTE CAPSUL
PRIMSULFON PEDIATRIC TABLET
SANPRIMA TABLET
SEPTRIN FORTE TABLET
SPECTREM TABLET
SULTRIMMIX PEDIATRIC TABLET
SULTRIMMIX TABLET
SYSTEM SUSPENSI
TEMASUD TABLET
TRIMEZOL FORTE TABLET
TRIMOXSUL TABLET
TRIXZOL TABLET
ULFAPRIM SUSPENSI
WIATRIM CAPLET
XEPAPRIM TABLET
ZELAVEL INFUS
ZULTROP  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC)


TUBERKULOSIS (TBC)
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saa. Di Indonesia khususnya, penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki Negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.

·        Penyebab Penyakit TUBERKULOSIS (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).


·        Cara Penularan Penyakit TBC

    Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikrobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/ dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalamu penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginja saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru.


   Masuknya Mikrobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.

    Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memeiliki system kekebalan tubuh rendah atau kuran, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber memproduksi sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan positif terinfeksi TBC.

    Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan memburuknya kondisi social ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensa dan jumlah kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.


·        Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnose TBC adalah disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru.


1. Gejala umum (Sistemik)
- Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan mlam hari disertai keringat malam. Kadang – kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
- Penurunan nafsu makan dan berat badan.
- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala Khusus (Khas)
- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekan kelenjat getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
- Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberculin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.


·        Penegakan Diagnosis pada TBC

Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untk memberikan diagnosa yang tepat antara lain :

- Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
- Pemeriksaan fisik secara langsung.
Pemeriksaan laboratorium (darah,dahak, cairan otak).
- Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
- Rontgen dada (thorax photo).
- dan Uji tuberculin.


·        Pengobatan Penyakit TBC

Pengobatan bagi penderita TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkomsumsi obat – obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.
Selama proses pengobata, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obatn yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan Rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti Pyrazinamide dan Streptomycin sulfate atau Ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal ‘Triple Drug’.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENYAKIT ASMA



ASMA

Gejala Penyakit Asma
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan – serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu – waktu.
Penderita lainnya hamper selalu mengalami batuk dann mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olahraga atau setelah terpapar oleh allergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjjadi secara tiba –tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Dilain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.
Yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak – anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering dimalam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu – satunya gejala. Selama serangan asma, sesak nefas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan smebuh sempurna.
Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru – paru) bisa pecah dan menyebabkam udara terkumpul didalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
Diagnosa Penyakit Asma
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spriometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Menentukan faktor pemicu asma seingkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan allergen yang memicu timblnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan  bronchial challenge test.
Saat anda mendatangi dokter anda untuk konsultasi, doketer anda akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma?
Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk meyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka memberikan resep/obat – obatan dan terapi kepada anda.
Test fungsi saluran pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi asma.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PNEUMONIA (PARU-PARU BASAH) DAN TIPS MENGATASINYA



Pneumonia yang kerap disebut paru-paru basah termasuk jenis penyakit berbahaya. Perkuat tubuh dengan gizi seimbang dan menjaga lingkungan adalah terbaik menghindarinya. Semua paru-paru selalu basah karena dibasahi oleh darah. Sesuai fungsinya, paru-paru adalah tempat pertukaran O2 dengan CO2 oleh hemoglobin yang berada dalam sel-sel darah merah. Oleh karena itu wajar kalau paru-paru selalu basah, dan tidak pernah ada paru-paru kering, kecuali tentunya orang mati.

Dalam dunia kedokteran, tidak dikenal istilah paru-paru basah. Yang ada pneumonia, yaitu infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Kantong-kantong udara dalam paru (alveoli) dipenuhi nanah dan cairan, sehingga kemampuan menyerap oksigen berkurang. Penyakit ini disebabkan oleh sekitar 30 macam sumber infeksi. Namun , penyebab utamanya adalah bakteri, virus, mikroplasma, jamur, berbagai senyawa kimia, dan partikel. Meski kasus pneumonia akibat bakteri tidak terlalu banyak, jenis ini cenderung menimbulkan infeksi lebih berat daripada yang disebabkan oleh nonbakteri. Virus sinsitial pernapasan (respiratory syncitial virus atau RSV), painfluenzae, influenza, dan adenovirus merupakan yang palig kerap menyebabkan pneumonia. Penyakit Paru-paru basah atau Radang paru atau pneumonia bersifat akut dan kalau dibiarkan bias berakibat fatal. Penyakit pneumonia dapat juga terjadi karena aspirasi kandungan lambung, air atau iritasi yang lain.

Umumnya infeksi virus saluran pernapasan bawah berlangsung selama musim dingin atau hujan. Dan RSV yang paling umum menjadi penyebab pneumonia, terutama pada bayi. Pneumonia muncul karena kuman penyakit terhirup hidung dan mulut. Bila lingkungan di sekitar ada orang atau anak yang terinfeksi, resiko tertular sangat besar, apalagi bila daya tahan tubuh sedang tidak baik. Gara-gara nanah dan cairan memenuhi paru-paru, oksigen di sel-sel tubuh pun berkurang dan tidak bias bekerja. Akibatnya, selain penyebaran infeksi ke seuruh tubuh, penderita bias meninggal.

Gejala yang sering timbul pada penyakit pneumonia yaitu
Batuk yang mula-mula kering dan sakit, tetapi kemudian menghasilkan sputum (dahak) tebal yang bercampur dengan darah. Diagnosis radang paru selain dari tanda dan gejala juga bisa melalui gambaran foto toraks dengan terlihatnya gambaran radang di paru selain itu dari pemeriksaan dahak ditemukan adanya kuman. Penatalaksanaan untuk radang paru atau paru-paru basah tergantung dari macam penyebab dan karena umumnya disebabkan oleh bakteri maka diberikan antibiotic yang sesuai dengan kuman penyebab. Pada anak usia di bawah 2 bulan, pneumonia berat ditandai kerapnya frekuensi bernapas. Bisa 60 kali permenit atau lbih tarikan napas, dengan penarikan kuat pada dinding dada sebelah bawah ke dalam.

Gejala lain adalah penurunan Berat badan, Sering demam, Sesak atau Berkeringat, Nafsu makan menurun, Sering sesak napas, Nyeri dada.  Gejala pneumonia juga bisa ditandai dengan adanya radang tenggorokan (laringitis), akibatnya suara berubah serak karena disekitar pita suara banyak terdapat lender. Lewat pemeriksaan rontgen dada, bisa diketahui ada masalah di paru. Tanda klinis yang bisa ditemui biasanya flek pada paru. Namun, tanda klinis ini tidak mencukupi sebab tuberculosis pun ditandai oleh flek ini karena itu, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah, dahak, serta gejala sangat penting untuk menentukan flek ini pertanda TBC atau pneumonia.

Perlu Mengatur POLA MAKAN
Pengobatan awal untuk pneumonia biasanya berupa antibiotika. Bila penyebabnya bakteri, mikroplasma, dan rickettsia, biasanya antibiotika ini cukup manjur. Untuk pneumonia akibat virus, sampai saat ini belum ada panduan khusus, meski beberapa obat antivirus telah digunakan. Selain antibiotika, pasien juga akan mendapat terapi tambahan berupa pengaturan makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah. Istirahat panjang diperlukan untuk mengembalikan kondisi tubuh.


Langkah – langkah untuk Mencegahnya
Jenis dan parahnya penyakit ini disebebkan oleh beberapa factor, termasuk usia, jenis kelamin, musim, dan kepadatan penduduk. Pada anak, infeksi lebih sering menegenai laki-laki disbanding anak perempuan. Puncak serangan infeksi antara usia 2 dan 3 tahun dan sesudahnya akan menurung sedikit demi sedikit. Beberapa kasus pneumonia tidak disbabkan infeksi mikroorganisme. Bisa juga akibat asprasi makanan atau asam lambung, benda asing, hidrokarbon, bahan lipoid, reaksi hipersensitivitas dari saluran napas, akibat obat, radiasi, serta kondisi lingkungan.

Agar Terhindar dari Pneumonia perlu beberapa langkah strategis seperti:
·        Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
·        Mengusahakan sirkulasi udara yang baik.
·        Hindari rokok dan penderita batuk.
·        Makanlah dengan gizi seimbang,
·        Lakukan imunisasi, terutama untuk anak. Vaksin Hb sudah banyak dipakai untuk menangkal pneumonia, selain meningitis. Vaksin ini untuk menangkal serangan bakteri Haemophyllus influenza tipe B yang bisa menyebabkan kedua jenis penyakit itu.
  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS